• Menjadi partner
  • 0078033212324
  • Pola grafik merupakan suatu model grafis harga dalam sebuah grafik. Berdasarkan analisa teknis, histori pergerakan harga akan berulang kembali (history repeats itself). Ini berarti dimasa yang akan datang, para trader akan menemui suatu model harga tertentu yang pernah mereka temui sebelumnya.

    Hal ini merupakan suatu kesempatan untuk memperkirakan pergerakan harga selanjutnya berdasarkan model grafis lampau tersebut. Model-model tersebut disebut dengan pola grafik. Secara keseluruhan, ada dua jenis pola grafik, yaitu reversal pattern (pola pembalikan) dan continuation patterns (pola terusan). Pada artikel ini, akan dijelaskan beberapa pola grafik yang paling popular.

    Pola Head and Shoulders

    Pola Head and Shoulders terbentuk dari tiga puncak yang terjadi secara berurutan. Puncak di bagian sisi disebut dengan shoulders (bahu), dan puncak yang berada di tengah disebut dengan head (kepala). Diantara puncak-puncak tersebut terdapat harga minimum lokal, yang membentuk level support. Level ini disebut dengan “neckline” (garis leher) dari model Head and Shoulders.

    Pada grafik di bawah ini, Anda bisa melihat contoh klasik dari pola Head and Shoulders reversal. Anda bisa melihat dengan jelas komponen-komponen utamanya, yaitu : dua shoulders dan satu head, juga neckline yang berfungsi sebagai level support sebelum breakout dan sebagai level resistance setelahnya.

    Head and Shoulders merupakan pola tren pembalikan (trend reversal pattern). Jika pola ini dibentuk di pasar bullish, trader harus berharap tren menjadi bearish. Jika suatu tren merupakan bearish, maka Head and Shoulder terbalik (Inverse Head and Shoulder) bisa terbentuk, yang akan memberikan trader sinyal mengenai potensi tren reversal.

    Pola tidak hanya memberikan sinyal kepada Anda jika suatu tren berganti, tapi juga menyediakan suatu peluang perdagangan bagi Anda. Cara paling mudah untuk melakukan perdagangan Head and Shoulders adalah dengan sell setelah shoulder kedua telah terbentuk (atau buy jika terjadi Inverse Head and Shoulders). Target level take profit dihitung dengan cara berikut : Anda mengurangi level neckline dari puncak head. Anda kemudian menaruh level take profit untuk jumlah pips yang telah dihitung sebelumnya dari level neckline. Jika Anda melewati kesempatan untuk masuk sesaat setelah harga menembus level neckline, tunggulah untuk melakukan perhitungan level ini di waktu yang lain.

    Formasi Double Top dan Double Bottom

    Double tops (puncak ganda) dan double bottoms (dasar ganda) merupakan salah satu pola yang paling populer, menguntungkan dan polanya mudah untuk diaplikasikan oleh para trader Forex.

    Pola double bottoms terlihat seperti huruf “W” dan double tops terlihat seperti huruf “M”. Gagasan di balik pola-pola ini sangatlah mirip dengan head and shoulder tapi pola double tops and bottoms tidak menggunakan tiga puncak, melainkan hanya dua puncak saja.

    Double Tops

    merupakan pola bearish reversal, yang dibentuk pada uptrend (tren harga naik). Harga gagal untuk menembus level support yang signifikan. Tops merupakan puncak yang tingginya sama, tapi pasti ada suatu kenaikan volume trading saat puncak pertama terbentuk. Pada dasarnya, para trader menunggu breakout level support setelah puncak kedua dan kemudian mulai membuka sell entries.

    Double Bottoms

    merupakan pola bullish reversal. Pola ini terlihat seperti pantulan cermin dari pola Double Tops dan cara kerjanyapun sama.

    Segitiga Naik dan Segitiga Turun/The Ascending dan the Descending Triangles

    Pola segitiga naik terbentuk saat harga membentuk serangkain lows dengan sisi miring yang lebih tinggi dan highs yang identik. Sedangkan pola segitiga menurun terbentuk saat harga membentuk serangkaian highs dengan sisi miring yang lebih tinggi dan lows yang identik. Jika Anda menghubungkan highs dan lows dengan dua garis, maka segitiga akan terbentuk. Segitiga naik dan segitiga menurun merupakan pola tren terusan (Trend continuation patterns).

    Artikel terkait